Kediri – Ratusan warga memadati halaman Polres Kediri pada gelaran pasar murah beras yang digagas bersama Bulog dan Pemerintah Kabupaten Kediri. Kegiatan ini menjadi magnet bagi masyarakat karena harga beras yang dijual jauh di bawah harga pasar, yakni hanya Rp 11.200 per kilogram.
Sejak pagi, antrean sudah mulai terbentuk. Warga dari berbagai desa di sekitar Polres Kediri rela datang lebih awal demi mendapatkan stok beras murah yang sangat dibutuhkan di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok. “Biasanya di pasar harganya sudah di atas Rp 14.000 per kilo. Jadi kalau ada yang Rp 11.200, tentu sangat membantu,” ujar Sulastri, warga Desa Doko yang ikut mengantre sejak pukul 06.00 WIB.
Tujuan Pasar Murah
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Aryanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah untuk menjaga stabilitas harga dan membantu meringankan beban warga. “Kami ingin memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kondisi ekonomi warga,” terangnya.
Pasar murah ini menyediakan ratusan karung beras premium yang dikemas dalam ukuran 5 kilogram. Setiap warga dibatasi maksimal membeli 10 kilogram agar distribusi lebih merata. “Kami ingin semua kebagian, jadi ada pembatasan pembelian,” tambah Kapolres.
Antusiasme dan Tanggapan Warga
Antusiasme warga terlihat dari ramainya antrean dan cepatnya stok terjual. Dalam waktu kurang dari dua jam, hampir seluruh beras yang disediakan ludes dibeli. Bagi warga, kesempatan ini bukan hanya tentang harga murah, tetapi juga kualitas beras yang dijamin bersih dan layak konsumsi.
Samsul, warga Pare, mengaku terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Berasnya bagus, putih, dan tidak bau apek. Semoga kegiatan seperti ini bisa sering diadakan, apalagi menjelang hari-hari besar saat harga biasanya naik,” katanya.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Selain membantu kebutuhan pokok, pasar murah juga menjadi ajang silaturahmi antara aparat kepolisian dan warga. Hubungan yang terjalin lebih dekat membuat warga merasa diperhatikan dan didukung.
Bagi pemerintah daerah, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menekan laju inflasi akibat tingginya harga pangan. Dengan harga beras yang lebih terjangkau, daya beli masyarakat dapat terjaga, kunjungi di sini:
◉ https://gribjayakediri.org/ekonomi/antusias-warga-berburu-beras-murah-polres-kediri-rp-11-200-kg/
◉ https://gribjayasemarang.org/ekonomi/polda-semarang-jateng-gelontorkan-30-ton-beras-untuk-gerakan-pangan-murah/
◉ https://gribjayasurakarta.org/politik/muncul-usulan-daerah-istimewa-surakarta-begini-kata-wawalkot-solo/
◉ https://gribjayategal.org/hukum/pengakuan-pria-tegal-kibarkan-bendera-one-piece-berujung-kena-teguran/
◉ https://gribjayablitar.org/hiburan/berkah-agustusan-sewa-kostum-di-blitar-raup-omzet-ratusan-juta/
Harapan Ke Depan
Kapolres Kediri berkomitmen untuk menggelar kegiatan serupa secara berkala, bekerja sama dengan Bulog dan instansi terkait. Selain beras, ke depan pasar murah mungkin juga akan menyediakan bahan pokok lain seperti minyak goreng, gula, dan telur.
“Ini bukan acara sekali jalan. Kami akan evaluasi dan, jika memungkinkan, mengadakan lagi di lokasi berbeda agar menjangkau lebih banyak masyarakat,” pungkas AKBP Bimo Aryanto.
Gelaran pasar murah ini membuktikan bahwa kerja sama lintas instansi mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Di tengah tantangan ekonomi, program beras murah Rp 11.200 per kilogram ini menjadi angin segar bagi warga Kediri dan sekitarnya.